Leuit Baduy, Ikon Lain Suku Baduy

Leuit Baduy, Ikon Lain Suku Baduy

Size
Price:

Read more

Dalam Bahasa Indonesia, Leuit berarti lumbung padi khas Suku Sunda. Hampir setiap daerah di tatar Sunda memiliki leuit, seperti yang akan saya kupas dalam tulisan ini tentang Leuit Baduy.

Leuit/Lumbung


Wikipedia hanya menjelaskan pengertian leuit sebagaimana saya tulis di atas.

Sedangkan pengertian Lumbung adalah bangunan penyimpanan padi-padian yang telah dirontokan, kadang kala lumbung juga digunakan untuk menyimpan pakan ternak.

Pada peradaban purba atau primitif, lumbung kebanyakan terbuat dari tanah liat atau tembikar. Lumbung sering kali dibangun dalam bentuk panggung dengan kaki tinggi dari atas tanah untuk mencegah agar padi yang disimpan tidak dimakan tikus atau binatang lain.

Di peradaban China juga ditemukan lumbung untuk penyimpanan hasil pertanian. Di Indonesia, leuit biasanya terbuat dari kayu atau bambu dengan empat kaki yang tinggi untuk menghindari gangguan binatang. (Sumber: Wikipedia, Lumbung)

Leuit Baduy


Leuit Baduy merupakan simbol ketahanan pangan Suku Baduy, Kanekes Lebak Banten.

Hasil pertanian terutama padi yang sudah dipanen akan disimpan di Leuit. Leuit Baduy memiliki ciri khas yang unik karena bentuk dan ukurannya yang imut. Rata-rata berbentuk dasar persegi dengan panjang tak lebih dari 1.5 meter.


Tiang leuit terbuat dari berbagai macam kayu ditopang oleh batu atau umpak di atas tanah agar tidak cepat rapuh terkena air atau dimakan rayap. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang disebut bilik. Ada juga yang menggunakan batang bambu yang dibuat seperti papan.

Atap leuit terbuat dari daun pohon sagu, atau daun pohon kiray. Tak sedikit juga yang menggunakan ijuk pelepah pohon sagu. Bahkan ada juga yang dilapisi terpal plastik produksi pabrik.

Pintu leuit biasanya terletak di atas bagian depan dengan ukuran kurang lebih 40x50 sentimeter.

Untuk menyambung sambungan kayu Suku Baduy menggunakan tali dari serabut ijuk pohon sagu. Paku tidak boleh digunakan apalagi Suku Baduy Dalam.

Leuit Baduy dirawat secara rutin oleh warga Baduy setiap tiga tahun sekali untuk memastikan leuit tidak bocor dan rusak. Peruwatan dengan mantra-mantra juga dilakukan oleh Pu'un sambil membakar kayu pohon Gaharu.

Itulah Leuit Baduy, ikon Suku Baduy lain selain motif Tapak Kebo.

0 Reviews

Contact form

Name

Email *

Message *